Latest News

Rabu, 23 November 2016

KAA



Pengaruh KAA Terhadap Perekonomian Global Negara-Negara Anggotanya
Hasil gambar untuk gambar kaa
                Dalam KAA (Konferensi Asia Afrika ) kata-kata ekonomi tertulis dalam 4 tujuan pokok KAA yang dihasilkan melalui Konferensi Bogor pada poin kedua :
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang diwakili;
                Namun, sebenernya masalah ekonomi juga tersirat dalam tujuan-tujuan yang lain dan dasasila yang dihasilkan dari KAA sendiri. Karena, memajukan bangsa dapat melalui sektor ekonomi. Peserta KAA mayoritas merupakan negara-negara berkembang. Bahkan banyak negara yang belum merdeka saat menghadiri KAA. Sehingga, banyak diantara negara tersebut yang memiliki kondisi ekonomi yang buruk. Dampak yang paling dapat terlihat setelah dilaksanakannya KAA adalah banyaknya negara-negara yang berhasil memerdekakan diri. Dengan merdekanya suatu negara, memberikan kedaulatan terhadap negara yang bersangkutan. Termasuk dalam melakukan kegiatan ekonomi. Negara-negara tersebut menjadi lebih bebas mengembangkan perekonomiannya. Selain itu, setelah negara-negara tersebut merdeka, mereka akan mendapatkan pengakuan yang lebih dari dunia internasional, sehingga mereka dapat ikut dalam perekonomian skala global dalam rangka pengembangan perekonomian. Banyak diantara mereka yang menjadi anggota PBB setelah berhasil memperoleh kemerdekaaan.
                Baru-baru ini, diadakan peringatan KAA ke-60 tahun yang dilangsungkan di Bandung, tepatnya pada 19-24 April 2015. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut mampu menjadi “motor” agi negara-negara anggota untuk menghasilkan kesepakatan politik dan ekonomi yang mampu mengubah arah kebijakan global.
                Sesuai dengan tujuan memperkuat diplomasi ekonomi, menurut Hendri (Direktur Eksekutif CORE), Indonesia yang termasuk dalam lima negara Asia dan Afrika dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi perlu memberikan rekomendasi kepada negara-negara yang belum berkembang. Menurutnya, dalam acara pertemuan bisnis Asia-Afrika pada 21 April, Indonesia perlu mendorong negara-negara belum berkembang untuk menyusun daftar positiv infestasi. Sehingga investasi yang masuk dapat diarahkan ke sektor-sektor prioritas pembangunan.
                Ternyata, Asia dan Afrika merupakan dua benua dengan pangsa pasar yang mewakili 75 persen penduduk dunia. Akumulasi PDB Asia Afrika mewakili 30 persen dari PDB dunia atau sebesar USD21 triliun. Negara-negara Asia-Afrika juga banyak yang mewakili perekonomian raksasa di dunia, seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Indonesia. Kedua benua tersebut berkontribusi 42,18 persen dari total ekspor dunia atau USD7.581 miliar dan 41,72 persen dari total impor dunia atau USD7.803 miliar. Sedangkan UNCTAD mencatat, arus masuk investasi langsung asing di Asia Afrika mencatat angka yang terus bertumbuh yakni mencapai USD426 juta di Asia dan USD57 juta di Afrika. Sedangkan untuk arus keluar investasinya masing-masing USD326 juta dan USD12 juta. Angka yang cukup menyedihkan, karena arus investasi masuk lebih besar dibandingkan arus investasi keluar.  
             Asia Afrika juga merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia selama satu dekade terakhir dengan persentase sekitar lima persen atau jauh melampaui rata-rata perkembangan produksi bruto di level global.
           Model perekonomian kedua benua itu kini makin tersebar dan tidak lagi bergantung pada ekspor komoditas dan pertanian sebagaimana layaknya negara tertinggal. Afrika mulanya memang mengandalkan ekspor dari sektor pertambangan mengingat sepertiga dari kandungan mineral dunia berada di kawasan itu.
           Namun, pada saat harga tembaga, bijih besi, dan komoditas lain jatuh pada akhir tahun lalu, produk domestik bruto di Afrika tetap tumbuh dalam level yang sama seperti sebelumnya. (http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/19/388206/kaa-2015-indonesia-dituntut-jadi-motor-ekonomi-asia-afrika)
       Nah, dilihat dari data-data di atas, ternyata di kawasan Asia-Afrika tidak hanya ada negara berkembang, namun ada juga negara yang belum berkembang. Namun, ada juga negara yang telah maju. Oleh karena itu, melalui KAA, negara-negara tersebut dapat saling membantu, termsuk dalam hal perekonomian. Apalagi dengan tergabungnya negara-negara tersebut dalam sebuah kesatuan, sesuai dengan dasasila KAA.
Didukung pula jumlah penduduk Asia-Afrika yang mendominasi populasi di dunia. Kegiatan ekonomi dapat dikembangkan dengan potensi pelaku dan sasaran yang begitu besar. 
Sumber : 
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/19/388206/kaa-2015-indonesia-dituntut-jadi-motor-ekonomi-asia-afrika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post