Pengaruh KAA Terhadap Perekonomian Global Negara-Negara
Anggotanya
Dalam KAA (Konferensi
Asia Afrika ) kata-kata ekonomi tertulis dalam 4 tujuan pokok KAA yang
dihasilkan melalui Konferensi Bogor pada poin kedua :
2. Untuk mempertimbangkan soal-soal
serta hubungan-hubungan di lapangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara yang
diwakili;
Namun, sebenernya
masalah ekonomi juga tersirat dalam tujuan-tujuan yang lain dan dasasila yang dihasilkan
dari KAA sendiri. Karena, memajukan bangsa dapat melalui sektor ekonomi. Peserta
KAA mayoritas merupakan negara-negara berkembang. Bahkan banyak negara yang
belum merdeka saat menghadiri KAA. Sehingga, banyak diantara negara tersebut
yang memiliki kondisi ekonomi yang buruk. Dampak yang paling dapat terlihat
setelah dilaksanakannya KAA adalah banyaknya negara-negara yang berhasil
memerdekakan diri. Dengan merdekanya suatu negara, memberikan kedaulatan
terhadap negara yang bersangkutan. Termasuk dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Negara-negara tersebut menjadi lebih bebas mengembangkan perekonomiannya. Selain
itu, setelah negara-negara tersebut merdeka, mereka akan mendapatkan pengakuan
yang lebih dari dunia internasional, sehingga mereka dapat ikut dalam
perekonomian skala global dalam rangka pengembangan perekonomian. Banyak
diantara mereka yang menjadi anggota PBB setelah berhasil memperoleh
kemerdekaaan.
Baru-baru ini,
diadakan peringatan KAA ke-60 tahun yang dilangsungkan di Bandung, tepatnya
pada 19-24 April 2015. Sebagai tuan rumah, Indonesia dituntut mampu menjadi “motor”
agi negara-negara anggota untuk menghasilkan kesepakatan politik dan ekonomi
yang mampu mengubah arah kebijakan global.
Sesuai dengan tujuan
memperkuat diplomasi ekonomi, menurut Hendri (Direktur Eksekutif CORE),
Indonesia yang termasuk dalam lima negara Asia dan Afrika dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) tertinggi perlu memberikan rekomendasi kepada negara-negara yang
belum berkembang. Menurutnya, dalam acara pertemuan bisnis Asia-Afrika pada 21
April, Indonesia perlu mendorong negara-negara belum berkembang untuk menyusun
daftar positiv infestasi. Sehingga investasi yang masuk dapat diarahkan ke
sektor-sektor prioritas pembangunan.
Ternyata, Asia dan
Afrika merupakan dua benua dengan pangsa pasar yang mewakili 75 persen penduduk
dunia. Akumulasi PDB Asia Afrika mewakili 30 persen dari PDB dunia atau sebesar
USD21 triliun. Negara-negara Asia-Afrika juga banyak yang mewakili perekonomian
raksasa di dunia, seperti Tiongkok, Jepang, India, dan Indonesia. Kedua benua tersebut berkontribusi
42,18 persen dari total ekspor dunia atau USD7.581 miliar dan 41,72 persen dari
total impor dunia atau USD7.803 miliar. Sedangkan UNCTAD mencatat, arus masuk
investasi langsung asing di Asia Afrika mencatat angka yang terus bertumbuh
yakni mencapai USD426 juta di Asia dan USD57 juta di Afrika. Sedangkan untuk
arus keluar investasinya masing-masing USD326 juta dan USD12 juta. Angka yang
cukup menyedihkan, karena arus investasi masuk lebih besar dibandingkan arus
investasi keluar.
Asia Afrika
juga merupakan kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di dunia selama satu
dekade terakhir dengan persentase sekitar lima persen atau jauh
melampaui rata-rata perkembangan produksi bruto di level global.
Model
perekonomian kedua benua itu kini makin tersebar dan tidak lagi bergantung pada
ekspor komoditas dan pertanian sebagaimana layaknya negara tertinggal. Afrika
mulanya memang mengandalkan ekspor dari sektor pertambangan mengingat sepertiga
dari kandungan mineral dunia berada di kawasan itu.
Namun, pada
saat harga tembaga, bijih besi, dan komoditas lain jatuh pada akhir tahun lalu,
produk domestik bruto di Afrika tetap tumbuh dalam level yang sama seperti
sebelumnya. (http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/19/388206/kaa-2015-indonesia-dituntut-jadi-motor-ekonomi-asia-afrika)
Nah, dilihat dari data-data di atas, ternyata di kawasan Asia-Afrika
tidak hanya ada negara berkembang, namun ada juga negara yang belum berkembang.
Namun, ada juga negara yang telah maju. Oleh karena itu, melalui KAA,
negara-negara tersebut dapat saling membantu, termsuk dalam hal perekonomian.
Apalagi dengan tergabungnya negara-negara tersebut dalam sebuah kesatuan,
sesuai dengan dasasila KAA.
Didukung pula jumlah penduduk Asia-Afrika yang mendominasi populasi di
dunia. Kegiatan ekonomi dapat dikembangkan dengan potensi pelaku dan sasaran
yang begitu besar.
Sumber :
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/04/19/388206/kaa-2015-indonesia-dituntut-jadi-motor-ekonomi-asia-afrika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar