KAMIKAZE
Anggota Kamikaze |
Ingat peristiwa berdarah pada abad
ke-20 ? Dimana dunia berkecamuk dan tak sedikit jiwa yang melayang ? Ya, yaitu
Perang Dunia. Tapi, fokus kali ini lebih ke Perang Dunia II. Nah loh, apa
hubungannya Kamikaze dengan Perang Dunia II ?
Kamikaze, mungkin ada yang tak asing
mendengar kata tersebut. Kata tersebut berasal dari bahasa Jepang yang secara
harfiah berarti angin dewa. Secara istilah, berasal dari nama angin topan yang
disebut-sebut dalam legenda yang konon menyelamatkan Jepang dari invasi Mongol
pada tahun 1281. Menurut pengertian bahasa Inggris, Kamikaze lebih mengarah
pada serangan bunuh diri yang dilakukan awak pesawat Jepang pada akhir kampanye
pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal laut sekutu. Bagi orang Jepang,
yang mereka lakukan sama saja dengan jihad fi sabilillah dalam konsep islam.
Karena mereka merelakan nyawa mereka demi membela negara yang mereka cintai. Kamikaze
juga merupakan sebab Amerika yang pada awalnya netral memilih untuk bergabung
dengan sekutu pada Perang Dunia II.
Orang Jepang memanggil unit-unit
pelaku serangan bunuh diri tersebut dengan sebutan tokubetsu kogeki tai , yang
secara harfiah berarti “unit serangan khusus” . Biasa disingkat menjadi
tokkotai. Sedangkan skuadron-skuadron bunuh diri yang berasal dari Angkatan
Laut Kekaisaran Jepang disebut shinpu tokubetsu kogeki tai.
Mengapa Jepang melakukan hal tersebut
? Setelah mereka kalah di Pertempuran Pulau Midway pada tahun 1942, mereka
memulai Perang Pasifik. Pada saat itu kondisi militer AS jauh lebih unggul
dibandingkan Jepang. Apalagi, banyak pilot-pilot Jepang yang mati pada
pertempuran Pulau Midway.
15 Juli 1944, Saipan, pangkalan
militer penting milik Jepang jatuh ke tangan sekutu. Penguasa angkalan militer
jepang meramalkan bahwa sekutu akan mencoba untuk menduduki Filipina yang
merupakan ladang minyak dan sangat bermanfaat bagi pasukan militer untuk
memenuhi kebutuhan akan bahan bakar.
Jepang lalu mulai menggunakan taktik
Kamikaze untuk menerobos AS. Ide penggunaan pasukan khusus ini dicetuskan oleh
Vice Admiral Kimpei Teraoka yang kemudian direalisasikan oleh Vice Admiral
Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada 1944 sehingga kemudian dikenal
sebagai Bapak Kamikaze. Pada tahun yang sama, Letnan Tanaka bersedia menjadi
orang pertama yang memberikan pukulan telak kepada sasaran dengan ikut dalam
pesawat sampai ke sasaran. Saat pertama kali Kamikaze dibentuk, pemimpin
militer Tokyo membayangkan sebuah unit yang berdedikasi ideologis-prajurit
bersedia mati mulia untuk kekaisaran.
Penyerangan Kamikaze yang pertama
dilakukan oleh seorang pilot yang tak dikenal, yang merupakan anggota angkatan
udara militer Jepang pada tanggal 21 Oktober 1944. Yang diserang yaitu kapal
penjelajah HMAS Australia di suatu wilayah yang tak jauh ari Leyte Island.
Kurang lebih 30 orang meninggal akibat serangan ini. Termasuk serang komandan
bernama Kapten Emile Dechaineux dan melukai Komodor John Collins yang merupakan
panglima perang Australia.
25 Oktober,
Australia kembali diserang dan terpukul mundur ke Hebrides Baru (Vanuatu) untuk
memperbaiki kapal - kapal yang kerusakaannya tidak terlalu berat. Di hari yang
sama, Kamikaze Special Attack Force melakukan misi pertamanya. Lima buah
pesawat zero, yang dipimpin oleh Yukio Seki Berhasil menghancurkan Kapal penghancur(
destroyer ) AS, USS St. Lo, walaupun hanya Sebuah pesawat yang berhasil
menabrak kapal, Bom yang dibawa oleh peswat itu meledak dan menyebabkan gudang
bom kapal meledak dan menenggelamkan kapal.
HMAS
Australia kembali Beroperasi pada Januari 1945; menjelang akhir perang dunia II
kapal yang baru saja diperbaiki kembali di serang oleh kamikazes dan Menewaskan
sebanyak 86 Awak kapal. Kapal lain yang selamat dalam Serangan ulang kamikazes
selama Perang Dunia II Ternasuk USS Franklin dan USS Intrepid.
Puncak
serangan oleh Kamikaze terjadi pada 6 April 1945 di kepulauan Okinawa. Serangan
tersebut difokuskan untuk menghancurkan kapal Destroyer milik pasukan sekutu.
Serangan tersebut melibatkan kurang lebih 1.465 pesawat yang mampu menciptakan
kekacauan yang cukup besar menjelang akhir pertempuran. Sedikitnya, 21 kapa AS
berhasil mereka tenggelamkan.
Karena waktu
itu jepang masih kalah jauh dalam hal teknologi perang dari Pasukan Sekutu
Jepang melatih pilot- pilot dari armada tempur udaranya untuk dijadikan pilot -
pilot kamikaze yang cenderung lebih mudah bagi jepang Untuk menghancurkan
pesawat -pesawat atau kapal -kapal milik pasukan sekutu.Pasukan angkatan laut
sekutu juga sudah mulai mengembangkan teknik untuk menangkal serangan -serangan
pilot kamikaze jepang seperti menembakki pesawat-pesawat kamikaze dengan
senapan AA Gun Yang Ada di kapal perang ke arah pesawat kamikaze yang terbang
mendekat ke arah kapal sebelum pesawat - pesawat kamikaze jepang menabrak kapal
perang milik pasukan sekutu.Walaupun taktik seperti itu tidak bisa dipakai
untuk melawan serangan - serangan pesawat kamikaze jepang yang menyerang dari
sudut tinggi yaitu serangan khas pilot kamikaze yang menggunakan pesawat buatan
jepang yang bernama ohka. Selama tahun 1945, militer Jepang mulai menyimpan
ratusan pesawat - pesawatnya untuk dipakai pada misi - misi kamikaze dan kapal
bunuh diri untuk menghadapi aramada laut pasukan sekutu.
Efek dari
serangan kamikaze, menjelang ahir Perang Dunia II, industri pesawat terbang
Jepang yang berlokasi di Pulau Jawa telah mengorbankan 2.525 buah pesawat
terbang untuk melancarkan misinya dan telah mengorbankan 1.387 pilot. Menurut
pengumuman resmi pihak militer Jepang untuk melakukan misi menengelamkan 81
kapal dan merusakkan 195 buah kapal perusak ( Destroyer ) milik pasukan sekutu
pihak militer Jepang telah kehilangan hampir 80% dari kekuatan armada
tempurnya. Akan tetapi Pihak Sekutu menyatakan bahwa Jepang mengerahkan Sekitar
2.800 Pilot Kamikaze yang menengelamkan 34 kapal Angkatan Laut, merusakkan 368 orang
lain, membunuh 4.900 awak kapal, dan melukai di atas 4.800 orang pasukan
sekutu. Sekitar 20% dari jumlah kapal yang dimiliki pasukan sekutu tenggelam
oleh serangan yang dilancarkan pilot kamikaze milik armada perang Jepang saat
itu.
Para pasukan
Kamikaze rela mati untuk Kaisar Hirohito dan Jepang. Pada awalnya, beberapa
dari mereka dihadapkan pada tiga pilihan yang disodorkan dalam secarik kertas
putih : menjadi relawan Kamikaze, relawan biasa, atau tidak sama sekali. Para
prajurit yang memilih untuk menjadi Kamikaze berpikir bahwa tindakan meledakkan
pesawat di garis pertahanan musuh akan memberikan kemenangan untuk Jepang dan
Kaisar.
Para pilot tersebut pada awalnya
berlatih di sekolah pelatihan. Salah satunya adalah pelatihan tentara Kaisar
Showa (Hirohito). Lalu mereka dikunjungi unit kuda putih. Pada Januari 1945,
lebih dari 500 pesawat Kamikaze menuju mengambil bagian dari misi bunih diri
sebagai perlawanan terhadap invasi AS dan sekutunya. Di akhir perang, lebih
dari 3.800 pilot Kamikaze meninggal dengan cara menabrakkan pesawat ke arah
kapal dan kekuatan sekutu.
Para pilot yang dipilih untuk misi
bunuh diri diminta untuk menulis suatu kehendak dan sebuah surat yang akan
dikirim kepada orangtuanya ketika misi mereka selesai.
Sebelum menerbangkan pesawat, para pilot Kamikaze diperlakukan sebagai
pahlawan di penghujung hidupnya. Ia dijamu dengan sake kelas elit yang sulit
ditemukan saat perang. Selain itu, pesawatnya dilap karena dianggap sebagai
peti matinya. Selanjutnya, pilot Kamikaze melangkah ke pesawatnya dengan bangga
dan siap mati demi negara.
Jepang masih menerbangkan pilot untuk misi bunuh diri hingga pada
15 Agustus 1945, ketika Kaisar Hirohito mengumumkan Jepang menyerah,
akibat serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dan pada saat itu para
pilot mengetahui bahwa Jepang telah gagal dan beberapa dari mereka tidak dapat
berjuang seperti yang lainnya.
Jepang mencapai titik nadirnya setelah bom atom Amerika jatuh di kota
Hiroshima dan Nagasaki. Setelah menyerah pada Sekutu, Kaisar Hirohito bukannya
mencari sisa tentaranya. Ia malah mencari guru yang masih hidup. Kaisar paham,
pendidikan sangat penting untuk membangun bangsa. Pelan tapi pasti, Jepang
menguasai teknologi. Meski kalah perang, Jepang bangkit. Poin terpenting bagi Jepang adalah kemampuan
untuk bangkit dari kekalahan.
Perjuangan Kamikaze diakhiri pada tanggal 15 Agustus yang hanya menyisakan
54 pilot dari 200 pilot Ohka dan Kembu yang masih bernyawa. Sekitar 4500 pilot
Kamikaze menabrakkan diri sampai mati dalam kurun waktu 10 bulan puncak
penyerangan mereka.
Penerbangan terakhir yaitu penerbangan dari 11 Pembom Judy yang
masing-masing membawa bom seberat 880 kg. Mereka berangkat dari pangkalan udara
Angkatan Laut Oita di Kyushu menuju Okinawa. Misi tersebut dipimpin oleh Vice
Admiral Matome Ugaki , komandan Armada Udara yang ke-5. Ia ingin mati sebagai
seorang samurai karena telah mengirim begitu banyak pilot untuk mati.
Kalahnya Jepang membuat Vice Admiral Tekijiro Ohnishi terpukul. Pada 16
Agustus 1945, ia melakukan upacara bunuh diri tradisional yang bernama
hara-kiri (seppuku).
Source :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar