Latest News

Jumat, 08 April 2016

BENTUK-BENTUK DAN MACAM-MACAM IMPERIALISME DAN KOLONIALISME



BENTUK-BENTUK DAN MACAM-MACAM IMPERIALISME DAN KOLONIALISME
Kolonialisme
          Sebelumnya, kita telah membahas pengertian imperialisme dan kolonialisme. Seperti apa sih bentuk-bentuk dan macam-macam imperialisme dan kolonialisme itu ? Penasaran, kan ? Yuk simak penjelasan di bawah ini....
a.    Imperialisme
Kembali kepada pengertian imperialisme, yaitu  politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.
Lazimnya, imperialisme dibagi menjadi dua:
  1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
  2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
Pembagian imperialisme dalam imperialisme kuno dan imperialisme modern ini didasakan pada soal untuk apa si imperialis merebut orang lain.
Jika mendasarkan pendangan kita pada sektor apa yang ingin direbut si imperialis, maka kita akan mendapatkan pembagian macam imperialisme yang lain, yaitu:
  1. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
  2. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
  3. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
  4. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
b.    Kolonialisme
Kita sudah membahas mengenai pembagian imperialisme. Bagaimana pembagian Kolonialisme ? Berdasarkan bentuknya, kolonialisme dibagi menjadi  6 :
  • Kolonia penduduk ditandai dengan menetapnya sejumlah penduduk negara asal di negara koloni sehingga mendesak pribumi. Contohnya suku Indian.
  • Koloni kelebihan penduduk dilakukan untuk mengatasi kepadatan penduduk asal. Contohnya negara Jepang pada abad ke-20.
  • Koloni deportasi ditandai dengan menetapnya orang buangan ( narapidana ) untuk bekerja di luar wilayah tersebut. Contonya penjara - penjara Prancis di Kepulauan Pasifik.
  • Koloni Eksploitasi ditandai dengan pengeskploitasian di tanah tersebut. Contohnya bangsa Indonesia dikuras Belanda 3,5 abad.
  • Koloni sekunder merupakan tanah koloni yang tidak menguntungkan Kolonialis, tapi tetap dipertahankan karena memiliki kepentingan strategis.
  • Koloni penunjang meliputi kota pelabuhan atau pulau kecil untuk pembangunan pangkalan militer.
Di luar pembagian tersebut, ada yang disebut dengan Kolonialisme Modern. Jadi, Kolonialisme Modern ( Penjajahan Ekonomi, Budaya dan Teknologi ) awal mula berkembang pada abad ke-16 ditandai dengan penemuan besar bangsa Eropa ( Portugis dan Spanyol ). Abad ke-17 Inggris, Perancis, Belanda menguasai Amerika Utara, hindia Barat, Hindia Muka ( Asia Selatan ), dan Hindia Belanda. Abad ke-19 hampir seluruh Afrika dikuasai Eropa dan muncul Kolonialisator baru ( Jerman, Italia, Belgia). Abad ke-20 muncul Jepang. Perkembangan itu bertujuan menguras sumber kekayaan daerah koloni demi pengolahan industry mereka.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Post